Artis 90-an yang terus berjuang untuk memenuhi kebutuhan secara mandiri ini memberikan pernyataan motivasi.
Sally Marcellina adalah salah satu aktris kondang di era 90-an yang tidak jarang mendapatkan peran tampil panas atau hot lagi menantang. Kemudian peran antagonis yang membuat para penonton terhanyut serta ikut geram, terbawa akting darinya.
Beberapa saat lalu, Sally Marcellina tampil sebagai salah satu bintang tamu talkshow Trans7 Pagi Pagi Ambyar.
Bisnis yang tengah ditekuni Sally Marcellina saat ini adalah berjualan baju second dari produk-produk impor. Lokasinya di pinggir jalan, diangkut pakai mobil.
“Saya single parent dengan tiga anak. Pertama sudah 28 tahun, kedua 20 tahun, serta yang bungsu 18 tahun,” papar perempuan dengan penampilan nyaris tidak berubah, tetap seksi dan terkesan awet muda.
Dari bisnis yang digelutinya itu, Sally Marcellina menyatakan per hari ia mampu menjual busana second hand sekira 50-70 potong, dengan rentang harga antara Rp 35.000 – Rp 150.000. Dan sebagai bukti keseriusan bisnis ini, saat menjadi bintang tamu ia mengenakan atasan keren dari jualan second hand sendiri.
Ditawari bermain di film Suzzanna: Malam Jumat Kliwon, Sally Marcellina menyatakan sangat bahagia. Apalagi pihak yang mengontraknya terakhir kali bekerja sama dengannya sekira 20 tahun silam.
“Namanya bisnis berjualan, ada pasang surutnya. Kadang laku banyak, kadang laku sedikit,” ujar salah satu pemain bintang tamu film-film Warkop Dono-Kasino-Indro ini dengan bijak.
Kilas balik perjalanan hidupnya, Sally Marcellina menyatakan ia pernah dibohongi bisnis setelah masa krismon 1990-an. Ada pihak yang menawarinya main film dan investasi yang di masa itu sekira Rp 3 miliar, dan bila dihitung sekarang bisa mencapai Rp 30 miliar.
“Semua tabungan mulai pertama kali main film sampai seluruhnya di saat itu habis tidak bersisa. Lantas suami mengalami sakit gagal ginjal dan sekarang sudah tiada,” kisahnya dengan tegar.
Sementara itu, dari beberapa potongan wawancara Sally Marcellina yang beredar di media sosial TikTok diunggah komentarnya soal berjualan produk second hand.
“Menurut saya, berjualan pinggir jalan itu tidak perlu malu. Kalau harus merasa malu, seharusnya hal-hal negatif, seperti mencuri misalnya,” tukas pehobi mancing di laut ini dengan kalimat optimis.
Sebuah kalimat memotivasi dan menunjukkan Sally Marcellina adalah seorang pekerja keras. Semangat kerjanya patut dijadikan panutan.
Quoted From Many Source